Ulama dalam sejarah Islam, yaitu Urwah bin Zubair, yang diamputasi kakinya karena penyakit kanker yang menyebar di tumitnya. Ia adalah seorang tabi'in dan ahli hadits yang terkenal dengan kesabarannya dalam menahan rasa sakit saat amputasi, menolak obat bius, dan tetap khusyuk dalam shalat.
Urwah Bin Zubair
Urwah mengalami kanker kulit di tumitnya yang menyebar ke betisnya. Para tabib merekomendasikan amputasi untuk mencegah penyakit menjalar ke bagian tubuh lain.
Ketika para dokter menawarkan obat bius, Urwah menolaknya karena ia tidak ingin membatalkan puasa sunahnya dengan sesuatu yang haram, seperti minuman keras yang biasa digunakan sebagai bius. Ia juga tidak ingin amputasi dilakukan tanpa rasa sakit karena berharap mendapatkan pahala dari kesabaran menahan sakit.
Urwah meminta amputasi dilakukan saat ia sedang shalat malam. Dengan khusyuk dalam salatnya, ia tidak merasakan sakit saat gergaji mulai menggesek betisnya.
Urwah meminta amputasi dilakukan saat ia sedang salat malam. Dengan khusyuk dalam shalatnya, ia tidak merasakan sakit saat gergaji mulai menggesek betisnya.
Setelah siuman, Urwah tetap bersyukur atas takdir Allah, mengucapkan "Segala pujian hanya milik-Mu, Ya Allah, Engkau telah memberikan dan mengambil sebagian dari diriku".
Kisah Urwah bin Zubair menjadi teladan kesabaran dan keteguhan iman dalam menghadapi cobaan dan penderitaan, serta kepatuhan pada hukum-hukum Allah.