![]() |
Tokoh muda Jombang, Didin A Sholahuddin |
Oleh : Didin Sholahuddin
Koperasi Merah Putih, Siapa Yang Untung ?
Hari ini, 80.000 Koperasi Desa Merah Putih (KMP) resmi diluncurkan Presiden Prabowo. Dalam sambutannya, beliau menyatakan jika gerakan ini tidak disukai oleh kapitalis besar. Dan ini menjadi tonggak penting dalam mewujudkan kemandirian ekonomi rakyat.
Pidatonya sangat patriotik dan nasionalis. Niatnya bagus dan mulia, membangun kemandirian ekonomi rakyat.
Tapi, seperti halnya Sekolah Rakyat, Koperasi Merah Putih ini minim perencanaan. Bahkan tak tercantum dalam program Astacita Pemerintahan Prabowo – Gibran.
Padahal, Koperasi harusnya lahir dari inisiatif anggota, bukan instruksi pemerintah pusat. Apalagi adanya praktek pemaksaan pembentukan KMP melalui pencairan dana desa. Cek saja, banyak Kades ingin menolak KMP tapi lebih memilih diam, tak berpendapat, dan takut. Takut dana desa tidak cair ! Dana Desa tidak bisa cair kalau desa belum dirikan KMP.
Banyak pihak sudah memberi “warning”, potensi konflik fungsi KMP dengan BUMDes jika tak dibarengi revisi UU Desa. Tapi, pemerintah tampaknya bebal dan menutup pintu komunikasi publiknya.
Bahkan studi Center of Economic and Law Studies (CELIOS) menyebut pembentukan KMP sarat pelanggaran terhadap tata kelola pemerintahan yang baik dan berpotensi menimbulkan masalah hukum.
Ingat, koperasi menjadi besar itu tumbuh dari anggota bukan diintervensi negara. Dengan partisipasi publik lah, koperasi itu bisa tumbuh besar, kuat, inovatif dan mandiri.
Kemandirian ekonomi rakyat itu tak bisa didikte dan diintervensi dengan time line yang sama. Antar desa pasti mempunyai potensi, problem, serta SDM yang berbeda. Menyeragamkan desa dengan konsep KMP menjadi bom waktu korupsi dan problem sosial di kemudian hari.
Btw, apalagi dana untuk KMP berasal dari pinjaman Bank. Coba hitung saja. Jika ada KMP sebanyak 80 ribu, dengan plafon kredit sebesar 3 Milyar per koperasi, maka total dana yang digulirkan Bank Negara bisa mencapai 240 triliun !!
Dengan pengalaman BUMDes dan mayoritas pengurus KMP yang notabene bukanlah SDM yg teredukasi dalam proses pendidikan perbankan serta koperasi simpan pinjam; coba tebak siapa yang untung?
Yang untung, tetaplah industri Bank yang peroleh bunga bank. Didalam nya ada pejabat, komisaris yang berasal dari parpol, dan oligarki politik yang dibangun oleh negara.
Rakyat tambah miskin!
Ingat, nampak sekali ini bukan pemberdayaan, tapi jebakan birokrasi, rente, dan politik elektoral.
#KoperasiMerahPutih