Bherenk.com. Surabaya. Sejumlah pejabat teras kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur dan para kepala seksi Bimas se-Jawa Timur nampak hadir pada pengukuhan dan Rapat kerja Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Jawa Timur yang dilaksanakan pada 23 Desember 2020 di ball room Hotel Swiss Bellinn Surabaya. Hadir pula utusan dari 36 APRI tingkat kabupaten se Jawa Timur.
Seremonial acara diawali dengan menyanyikan lagu indonesia Taya dilanjut dengan menyanyikan mars APRI, semua yang hadir nampak mengikuti acara penuh hidmat. Nama-nama yang tercantum dalam SK pengurus APRI Jawa Timur dibacakan oleh pengurus APRI Pusat Totok Supriyanto, M.Hi, selanjutnya para pengurus APRI ini dikukuhkan oleh kepala kantor Kementerian Agama Jawa Timur bapak KH. Dr. Ahmad Zayadi, M.Pd termasuk penyerahan bendera pataka APRI dari APRI pusat ke APRI Jawa Timur.
KH. Dr. Ahmad Zayadi, M.Pd |
Dalam sambutannya kepala kantor Kementerian Agama Jawa Timur KH. Dr. Ahmad Zayadi, M.Pd menyampaikan, kami menyambut dengan sangat luar biasa dibentuknya Asosiasi Penghulu (APRI) Jatim ini, karena ini menjadi memenuhi persyaratan sebab jabatan profesional itu harus ada asosiasi yang melindunginya, ini penting sebagai satu instrumen dimana kemudian dengan asosiasi ini maka lalu banyak kesempatan yang bisa kita dapatkan, yaitu sekurang kurangnya masing masing kita punya kesempatan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kita sebagai pejabat profesional penghulu, ini penting karena kita dituntut dengan beberapa target capaian kinerja maka peningkatan kapasitas dan kapabillitas ini menjadi sebuah keniscayaan.
Lebih lanjut kanwil Kemenag Jatim yang akrab dipanggil pak Zay ini mengatakan, tantangan kedepan terhadap layanan kantor Kementerian Agama tingkat kecamatan, jadi sejatinya KUA itu adalah kantor kementerian agama tingkat kecamatan atau semacam front liner nya kemenag. Karena sebagai front liner maka kita bisa membayangkan mitra kerja kita itu siapa saja, mitra kerja itu kapolsek, danramil dan entitas mitra kerja yang lainnya. Kendati dalam nomenklatur yang ada kita mengenali kantor kementerian agama tingkat kecamatan itu dengan istilah kantor urusan agama.
Hari ini ada beberapa tuntutan yang nyata nyata dialamatkan pada kita dari masyarakat yang akan mendapatkan layanan dari kantor urusan agama, diantaranya :
1. Sebagai entitas pelayanan yang paling dekat dengan masyarakat maka kantor urusan agama harus bisa memberikan layanan yang ramah, keramahan layanan itu akan ditentukan oleh dua hal ; respon terbaik terhadap kebutuhan masyarakat dan responsif terhadap perubahan tehnologi, sebagai contoh aplikasi-aplikasi yang dihasilkan oleh guru madrasah itu jauh lebih banyak daripada yang dihasilkan oleh guru diluar madrasah, padahal guru guru madrasah kita itu rata-rata tamatan IAIN, dan jawa timur potensinya luar biasa, ini yang harus kita syukuri bersama sama, maka perlu betul nanti kawan-kawan kepala seksi Bimas Islam agar memberikan perhatian yang seksama kepada kawan-kawan penghulu di masing-masing daerahnya, kawan-kawan penghulu adalah mitra strategis untuk memikirkan bagaimana layanan terbaik di kementerian agama di setiap kecamatan, citra publik nanti akan dibangun melalui ujung tombak kita yang salah satu diantaranya adalah para penghulu ini.
2. Penghulu yang diberi tugas tambahan sebagai kepala maka dia harus mampu mengharmonisasi kantor urusan agama kendati terdapat banyak entitas dan komponen di dalamnya.
Sementara Amanullah, M.Hi selaku kasi Kepenghuluan kementerian Agama Jawa Timur menekankan pentingnya peningktan kapasitas dan kapablitas seorang penghulu untuk menghadapi semakin kompleksnya persoalan terkait kepenghuluan dan keagamaan dan di tengah masyarakat, para penghulu harus profesional, profesional itu berbasis literasi, kaedah fiqih dan regulasi.
Bahrul Ulum, S.Ag, M.Si ketua APRI Jatim terpilih masa khidmat 2020 -2024 yang sekaligus kepala KUA Bangil Pasuruan beharap bahwa semua penghulu Jawa Timur mampu memberikan pelayanan terbaiknya pada masyarakat dengan mengacu kaedah dan aturan perundangan yang berlaku, kami akan bersama-sama berupaya mengupgrade kapasitas dan kapabilitas seluruh penghulu khususnya Jawa Timur agar kita semua menjadi lebih baik, sehingga pelayanan kepada masyarakat semakin baik pula. Hal ini akan bisa terwujud jika kita semua bersama- sama mempunyai komitmen untuk menjadi lebih baik. Bahrul sapaan akrab ayah tiga anak ini berharap bagi APRI kabupaten/kota untuk bersinergi dengan semua stake holder terkait termasuk dengan seksi Bimas Islam, seksi UP, bagian keungaan, bagian umum (perencanaan) dll sehingga kehadiran APRI dirasakan sebagai organisasi yang Top Down bukan button up.