KH. Muhammad Ma'ruf Zuhdi |
www.bherenk.com 28/11/2021 Sudah jamak sebagai santri akan belajar berbagai disiplin keilmuan mulai ilmu umum hingga ilmu agama ketika berada di pondok pesantren.
Ilmu umum biasanya didapkan ketika berada di sekolah formalnya misal matematika, fisika, biologi, bahasa indonesia dll, sementra ilmu agama akan diperdalam saat di asrama pondok misalnya Ilmu tajwid, ilmu nahwu, ilmu balaghah dll.
Di Pondok pesantren juga biasanya diajarkan berbagai kesenian mulai qiro'ah, hadroh, seni beladiri pencak silat, dll
Namun di Pondok Pesantren Darul Ulum Khodijatul Kubro yang berlokasi di Jl. Raya Widang desa Widang Kec. Widang Kab. Tuban ini, disamping mengajarkan berbagai disiplin keilmuan itu, juga mengajarkan kesenian karawitan. Mereka diajarkan kesenian Karawitan yang menjadi peninggalan leluhur mereka.
Meskipun zaman sudah modern seperti sekarang ini namun para santri harus tetap diajarkan seni yang menjadi peninggalan moyangnya, karawitan ini budaya atau seni kearifan lokal ujar pengasuhnya KH. Muhammad Ma'ruf Zuhdi.
Kami berpegang teguh pada qoidah
المحافظة بالقديم الصالح والأخذ بالجديد الأصلح.
Agar Santri berwawasan budaya serta mampu menjaga kultur budaya moyangnya sehingga bisa menanggulangi radikalisme di nusantara karena mereka memiliki jiwa nasionalisme, patriotisme namun tetap religius, urai pria yang akrab dipanggil Gusmuh ini.
Para santri saat latihan karawitan |
Para santri ini dibimbing oleh tiga mentor handal secara langsung yaitu mbah Gareng, ki Sunaryo dan ki Bayu. Mereka berlatih di waktu senggang, dalam dua minggu sudah bisa menguasai dasar-dasar musik karawitan, InsyaAllah dalam 6 bulan mereka akan mahir bermain musik peninggalan nenek moyangnya ini namun tetap dengan tema religius, doakan berkah ya, harap gusmuh diakhir percakapan (red).